PENCIPTA LAGU

  Salah satu faktor kunci kesuksesan dan ketenaran NASIDA RIA di percaturan blantika musik qasidah indonesia adalah pemilihan materi lagu lagu yang menarik dan matang dari  para musisi dan pencipta lagu qasidah yang handal.

  Sejak dari pertama kemunculannya ,NASIDA RIA tak bisa dilepaskan dari nama H.M Zain ,pendiri sekaligus kreatifator group ini, melalui tangan dingin bapak H.M Zain inilah NASIDA RIA berhasil dengan gemilang mengepakkan sayapnya menjadi group qasidah moderen nomor wahid di Indonesia, dengan berbasis irama lagu padang pasir aliran Mishri yang di padupadankan dengan lirik lirik berbahasia Indonesia, serta dibumbui dengan permainan bas dan gitar electric, menjadikan lagu lagu NASIDA RIA punya keunikan tersendiri dimata penggemarnya.

  Dengan lagu lagu ciptaan bapak H.M Zain, NASIDA RIA terus berkreasi, hingga akhirnya muncul seorang pencipta lagu handal asal semarang yaitu bapak KH.Bukhori Masruri dengan lagu PERDAMAIAN, dari sinilah awal meroketnya nama NASIDA RIA

  Lagu PERDAMAIAN menjadi hits di mana mana, baik  tayang  di media televisi [TVRI dalam acara musik Aneka Ria Safari] maupun mengudara di radio radio seluruh indonesia , juga selalu diperdengarkan di acara acara resmi instansi pemerintahan maupun acara hajatan di pelosok pelosok desa. hingga yang paling populer ketika lagu PERDAMAIAN dirilis ulang oleh grup band papan atas GIGI dan menjadi single hits yang luar biasa.

  Drs KH.Bukhori Masruri adalah seorang da'i/penceramah di kota semarang yang sekarang berdomisi di jakarta , yang dengan alasan tertentu nama beliau disamarkan/di ganti dengan nama ABU ALI HAIDAR seperti yang tertulis di cover kaset Album NASIDA RIA, beberapa karya fenomenal dari beliau diantaranya adalah PERDAMAIAN,DUNIA DALAM BERITA,DAMAILAH PALESTINA,TAHUN 2000,MERDEKA MEMBANGUN,MESJID TUA,WARTAWAN RATU DUNIA,LINGKUNGAN HIDUP dan masih banyak lagi

  Sementara karya monumental dari bapak HM.Zain adalah seperti  lagu KEMANA AKU LARI,MENYAMBUT KELAHIRAN NABI dan TABRAK LARI, Disamping itu ada seorang pencipta lagu handal lainnya ,yang dengan karyanya NASIDA RIA terus jadi legendaris sampai saat ini, yaitu  SUHAEMI dengan lagunya KOTA SANTRI yang juga sukses dirilis ulang oleh diva  Krisdayanti.

  Dengan keterlibatan dan dukungan dari para pencipta qasidah handal inilah, NASIDA RIA terus berjaya hingga beberapa dekade. 

Berikut ini nama nama pencipta lagu qasidah yang ikut menjadi faktor keberhasilan NASIDA RIA

 1. H.M Zain
 2. Bukhori Masruri [ Abu Ali Haidar]
 3 .Suhaemi
 4 .H.Fadholi Ambar
 5 .A.Najib Abdullah
 6 .A.Hamid HM
 7 .Hadziq Zain
 8 .Mustaqin Ranis [Iqin Ranis]
 9 .Gopal Assegaf [Gopal As]
10. Daniel AZ
11. A.Fad'aq
12. M.Wahib Abdi
13. Mashudi
14. M.Ali Sukarno
15. Aniam Massat
16. HUD Mushtofa Kamal
17. Drs.Muh.Ghufron
18. Mutohar As'ad
19. Amirul Hasan
20. Ara subarja
21. Masbul BA
22. Gustam Attars
23. Isma'il Massech
24. A.Choliq Mz
25. Chiliq
26. Muntaha JJ
27. Yan Irawan
28. Hasan Basri
29. Rosseno BL
30. Asmyn Cayder

catatan:
insya Allah secara bertahap akan admin ulas biografi dari pencipta lagu ini satu persatu





HM Zain 

Guru Qiraah Perintis Kasidah Modern



HM Zain
Bicara tentang kasidah modern di Indonesia, tidak akan terlepas dari sosok HM Zain. Dia adalah perintis kasidah modern di Indonesia yang membentuk dan memimpin grup kasidah Nasida Ria yang berbasis di Kota Semarang, Jawa Tengah. Ia mendirikan Nasida Ria pada 1975.
Zain berasal dari Kendal, lahir pada 1928. Dia anak laki-laki pasangan suami-istri Hasyim dan Khodijah. Ia menempuh pendidikan di sekolah rakyat (SR) dan pondok  pesantren salafi.
Walaupun Zain membesarkan nama Nasida Ria, tapi ia lebih terkenal dengan sebutan guru mengaji, guru qiraah Alquran. Zain mendidik banyak qari dan qariah kelas nasional.
“Orang lebih kenal Bapak (Zain-red) sebagai guru ngaji. Kalau ada yang ketemu Bapak biasanya malah mengatakan: itu guru ngaji saya,” ujar putra kedua HM Zain, Choliq Zain, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon, Rabu (20/6). Saat dihubungi Solopos.com, Choliq berada di Semarang.
Sebelum membentuk Nasida Ria, Zain mendirikan grup musik gambus Assabab pada 1965 yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Popularitas Assabab bertahan sampai sekitar 1970 sejalan dengan meninggalnya sang vokalis, Juariyah.
Sehari-hari, Zain biasa mengisi pengajian dari satu tempat ke tempat lain. Ia juga mengajar qiraah di rumah. Dia dikenal sebagai orang yang supel dan mau bergaul dengan siapa saja dan tidak membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin. Selain mengajar qiraah, Zain dikenal pandai menyanyi.
Anggota Nasida Ria merupakan murid-murid mengaji Zain. Suatu ketika, ada sembilan anak didiknya yang diajak bergabung dalam grup yakni Mudrikah, Musyarofah, Nunung, Muthoharoh, Alfiyah, Rien Jamain, Kudriyah, Nur Ain dan Umi Kholifah.
Sejak berdiri sampai sekarang, grup binaan Zain itu telah mengeluarkan 34 album kaset dan berberapa album lepas serta satu album diproduksi Pi’ranha dengan label Keadilan yang berupa CD yang terbit di Berlin, Jerman.
Zain menikah dengan Mudrikah. Mereka dikaruniai lima anak yakni Hadziq Zain, Choliq Zain, Farichah, Ulya Zain, Fella Sufah. Anak-anak Zain itu di antaranya mengurusi grup musik Nasida Ria, Nidaria dan Elhawa.
Kali pertama didirikan, Nasida Ria menggunakan alat musik rebana. Seiring kemajuan zaman, grup musik itu menggunakan alat musik lain seperti tamborin, gitar bass, gitar, biola, kendang dan keyboard.
Zain mempunyai misi dakwah lewat syair-syair lagu yang didendangkan Nasida Ria. Awalnya, lagu-lagu dakwah yang disuguhkan hanya dari Timur Tengah dengan syair Bahasa Arab. Seiring waktu, atas usulan KH Ahmad Buchori Masruri yang lebih dikenal dengan nama Abu Ali Haidar, syair-syair Nasida Ria mulai berubah. Mantan pengurus Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Jateng itu menciptakan lirik-lirik berbahasa Indonesia untuk Nasida Ria dan tetap dengan muatan pesan-pesan dakwah.
Zain membawa Nasida Ria dikenal di tingkat nasional. Nasida Ria sering pentas ke berbagai pelosok Tanah Air, baik dalam rangka undangan hajatan maupun acara resmi lembaga pemerintah dan lembaga swasta serta yayasan-yayasan sebagai sponsor. Setiap tahun mengisi paket acara Hari Raya Idul Fitri di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
Zain mengantarkan grup asuhannya hingga skala internasional. Dia mendampingi Nasida Ria ke Malaysia pada 1988 saat ada undangan dari Kerajaan Malaysia pada peringatan 1 Muharram. Zain pernah mendapatkan penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah dan PWI Pusat. Penghargaan Pengemban Budaya Islam diberikan oleh PWI Pusat Jakarta pada 1989.
Ia juga memperoleh penghargaan seni dari PWI Jawa Tengah pada 1992 serta Penghargaan Anugrah Keteladanan 2004 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah.  Ia juga didaulat menjadi dewan juri MTQ tingkat nasional.
Zain masih menemani Nasida Ria hingga usianya sekitar 64 tahun. Saat Nasida Ria akan pentas di Lamongan, mobil yang ditumpangi Zain ditabrak di daerah Tuban dan masuk ke tambak. Rombongan di dalam mobil itu ada yang selamat dan luka-luka. Zain sempat dirawat di  sebuah rumah sakit di Rembang hingga akhirnya meninggal pada 28 September 1992. Ia dimakamkan di Bergota, Semarang.




ABU ALI HAIDAR SANG MAESTRO

oleh Isya Anshory Harmaj pada 23 November 2012 pukul 22:09 ·

Pasti sahabat2 NASIDA RIA sudah sangat familiar dengan nama ABU ALI HAIDAR, sebuah nama yang acap kali menghiasi album album qasidah produksi PUSPITA RECORD jakarta, dulu tidak banyak orang yang tahu bahwa nama tersebut adalah nama samaran belaka. ABU ALI HAIDAR  adalah nama samaran dari seorang Alim ulama kesohor Jawa Tengah, beliau bernama KH.A.BUCHORI MASRURI mantan pengurus wilayah NU Jawa Tengah yang sekarang berdomislii di jakarta, aktifitas keseharian beliau sekarang adalah sebagai dai/penceramah di berbagai majelis ta'lim di jakarta diantaranya beliau sering mengisi pengajian kitab klasik di pondok pesantren SOKO TUNGGAL Abdurrahman Wahid [ Gusdur] yang berlokasi di Rawamangun Jakarta Timur, beliau juga sering menjadi sumber pembicara di berbagai sarasehan dan talkshow serta workshop di seputar p.jawa
Tak hanya jadi pencipta lagu untuk group qasidah tanah air, beliau juga dipercaya menciptakan lagu untuk partai PKNU [partai kebangkitan nasional umat] pimpinan Habib Dr.Alwi Shibab mantan menteri luar negeri RI.Lagu MARS PKNU & HYMNE PKNU adalah lagu ciptaan beliau.
Pada masa jayanya group qasidah Nasida Ria, beliau adalah salah seorang aktor di balik ketenaran group qasidah ini. Di harian koran SOLOPOS jawa tengah, beliau menuturkan ''saat Walisongo hadir di Nusantara, mereka mengajak orang-orang masuk Islam lewat jalur kesenian.beliau juga berujar'' pada awal berkiprah grup-grup musik seperti qasidah di Indonesia banyak yang  menyanyikan lagu-lagu berbahasa Arab khas Timur Tengah, Padahal banyak audiensnya yang tidak tahu artinya''.
 Berangkat dan terinspirasi dari ketidaktahuan masyarakat akan syair syair lagu arab tersebut itulah maka pada tahun 1979, beliau menawarkan lagu qasidah dengan lirik-lirik lagu berbahasa Indonesia yang beliau sadur dari lagulagu timur tengah pada waktu itu, diantaranya yang paling populer adalah lagu PERDAMAIAN yang merupakan lagu saduran dari musisi Libanon ESSAM RAJJI yang berjudul YA ASMAR YA TAMAR HINDI
Sejak itulah qasidah memakai bahasa Indonesia,” Bapak KH.A.Buchori juga mengatakan bahwa lirik-lirik lagu qasidahnya semua berisi tausiah dan nasehat agama serta berthemakan kehidupan Di antaranya lagu Dunia Dalam Berita [DUNIA Pers],Anak Amanat Tuhan [ ANJURAN Program KB] , Tabrak Lari [UU LALU LINTAS] , Wartawan Ratu Dunia[ETIKA JURNALISTIK] , Tahun Dua Ribu [MASA DEPAN DUNIA],Lingkungan Hidup [EKOSISTEM & AMDAL],Merdeka Membangun [KEMERDEKAAN ADALAH HAK SEGALA BANGSA],Anakku [PENDIDIKAN ANAK USIA DINI],Siapa Bilang [ PEMUDA PEMEGANG ESTAFET],Manusia SeUtuhnya[ MANUSIA IDEAL], Dimana Mana Dosa[PENCERAHAN IMAN],Keadilan [ JUSTICE OF FREEDOM],Reformasi [ REFORMASI TERPIMPIN],Satu Juta Satu[UU PERJUDIAN],dan masih ratusan lagu lagi yang sudah diciptakan oleh beliau.

Dan beberapa tahun belakangan, beliau juga mendapatkan penghargaan dari group rock band GIGI, atas lagu PERDAMAIAN yang melejitkan kembali group papan atas Indonesia tersebut.

Demikianlah sekelumit perjalanan seni KH.A.BUCHORI MASRURI, seorang MAESTRO QASIDAH tanah air, semoga jejak langkah beliau menjadi inspirasi buat kita semua sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan SYIAR AGAMA ISLAM Yang dikemas lewat NADA & DA'WAH DI BUMI PERTIWI ini....Amin

Documentasi by Isya Anshory Harmaj









  SUHAEMI
 BINTANG DI BALIK LAGU LAGU QASIDAH


Pertengahan tahun 80-an, lagu KOTA SANTRI yang di bawakan oleh group qasidah dari Semarang,begitu akrabnya di telinga masyarakat, namun barangkali tidak semua orang tahu, dari benak siapa lagu itu lahir. Keberadaan pengarang lagu memang biasanya tenggelam oleh syahdunya musik dan ketenaran pelantunnya. Ini pula yang di alami oleh SUHAEMI, pencipta andal lagu lagu qasidah.

Lagu KOTA SANTRI itu hingga kini di cetak dalam 12 bahasa dengan berbagai jenis musik diantanya dangdut,jawa,disco,keroncong,pop dan sebagainya

lagu lagu Suhaemi yang juga populer antara lain ADA UBI ADA TALAS, MASITOH INDONESIA,PONDOK PESANTREN,ULAMA DAN UMARO,AZAN DI BULAN, ASYIK SANTAI,PANTUN GEMBIRA,JANGAN MERAYU,ABAD MODEREN,NASEHAT PERGAULAN,BALADA WALI SONGO,BUAH KULDI,REMAJA UTUH,MELANGKAH MASA REMAJA,SERBA SALAH dan masih banyak lagi lagu lagu ciptaan beliau.

Perkenalan dengan dunia musik di mulai sejak tahun 1955,karena tradisi rebana di kampungnya KALIWUNGU,KENDAL, JAWA TENGAH,keterlibatannya terlihat semakin intens,manakala beliau menjadi juara 2 festival Dendang Melayu se-Jawa Tengah tahun 1958, dan juara 1 tahun 1960, sejak saat itu beliau banyak menggeluti dunia vocal. Ketenaran namanya membawa laki laki kelahiran Kaliwungu20 Agustus 1940 ini masuk dapur rekaman dan mencipta lagu bersama group Nasyida Ria Semarang dengan lagu PERGI MENGAJI yang di lantunkan vocalis Alfiyah, bersamaan dengan itu juga terlibat dengan beberapa group qasidah dan group tradisional di kampung kelahirannya, juga di semarang, pekalongan bahkan surabaya. Hingga sampai saat ini sudah 280 lagu yang lahir dari kepekaan imajinasinya, meski demikian beliau enggan di sebut pencipta lagu apalagi disebut KOMPONIS, sebab memang tidak pernah bercita cita kesana, ''Niat saya hanya andil dalam syiar Islam karena kemampuan yang ada di diri saya adalah anugrah dari Allah Swt, ujarnya. Nampaknya ini berkaitan dengan cita citanya yang tidak kesampaian menjadi muballig, ia merasa lemah dalam menghapal ayat ayat Alquran dan hadits. Jadilah beliau berdakwah lewat SENI QASIDAH, karena keinginannya untuk syiar Islam terus menggelora di dalam kallbu beliau.

Terdorong keinginan kuat untuk berbuat demi kebaikan agamanya, lagu lagu buah karya kakek 6 cucu ini selalu mensisipkan ayat ayat Alquran, ide dasar lagunyapun selalu berdasar Alquran dan hadits, bukan yang lain. Ilhamnya datang saat bepergian atau melihat dan mendengar sesuatu, yang sepele sekalipun. Misalnya untuk membuat lagu lagu remaja, beliau berusaha banyak bergaul dan bercanda dengan kawula muda di sekitar rumahnya. Lagu KOTA SANTRI lahir ketika saat itu beliau melihat sekelompok santri hilir mudik ke masjid dan pesantren. Benaknya lantas melayang, membayangkan damai dan indahnya tinggal di kota santri.

Baru baru ini ia mengarang lagu tentang reformasi politik yang berbicara tentang perlunya keadilan dan penegakan hukum. Sayang pihak produser khawatir lagunya yang nyerempet politik itu akan memunculkan kegerahan pihak pihak tertentu. Alasan yang masuk akal, sebab sekitar tahun 1983 silam, lagu suhaemi yang berjudul GEMA SUARA AZAN DI BULAN, sempat memunculkan polemik media massa Jakarta. lagu tersebut mengisahkan tentang Astronout Amerika, Neil Amstrong, yang masuk Islam karena mendengar azan di bulan. Nah ada beberapa pihak yang kebakaran jenggot dengan lagu itu,'' tapi ada hikmahnya juga, iklan gratis''ujar pengarang yang pendidikannya jebolan SGB ini. Dan benar, dalam waktu beberapa minggu, kasetnya ludes di serbu oleh para penggemar lagu qasidah. Banyak juga yang di bajak oleh produser produser gelap.

Suhaemi mengaku tidak punya jiwa bisnis, sehingga hal ihwal pemasaran lagu lagunya ia tidak banyak tahu. Termasuk ia tak pernah mematok harga kepada produser yang membeli lagu ciptaannya. Yang penting, tidak memberatkan dirinya dan tidak merugikan produser. '' kalau saya memikirkan masalah harga, berarti saya sudah menyimpang dari niat saya dalam berda'wah'' ujar suhaemi memberi alasan.

Untuk satu lagu , biasanya beliau menerima Rp.300 ribu dari produser. hal yang sama bila lagunya di cetak ulang. Jika lagunya meledak di pasaran, kadang beliau menerima bonus, seperti lagu KOTA SANTRI itu beliau mendapat TELEVISI dan TAPE. Suhaemi memang berbeda dengan pencipta lagu kondang lain pada umumnya yang bisa makmur dari mencipta lagu. Beliau juga enggan hijrah ke kota besar yang mungkin lebih menjanjikan secara materi. Suhaemi tetap merasa damai tinggal di rumahnya yang setiap waktu harus bising dengan suara kereta api yang lewat disebelah rumahnya. Suami ibu MARSINAH [54 tahun] ini tergolong orang yang sangat sederhana. Bapak 9 orang anak ini tetap menekuni pekerjaan utamanya sebagai PENJAGA POM BENSIN. Ditengah kepulan asap kendaraan bermotor beliau tetap berusaha mengolah jiwa sederhananya. Tatkala jaga malam mengemban amanah yang telah digelutinya selama 34 tahun itu, beliau jarang memejamkan mata sementara teman temanya tertidur pulas tenggelam masing masing dalam mimpinya. Suhaemi lebih suka melewati waktunya dengan merenung,menganyam imajinasinya. Alhasil, lahir beberapa lagu dari sebuah SPBU di Semarang, tempat ia bekerja, antara lain dengan judul BBM. Dalam kondisi apapun beliau bisa mengarang lagu, asal kondisi keluarganya sehat walafiat tak kurang satu apapun. Namun dalam kurun 3 tahun terakhir, beliau sempat vakum mencipta lagu, Beliau kecewa berat, lantaran produser yang menjanjikan bonus NAIK HAJI, tak merealisasikan janjinya itu. Berkat dorongan kawan kawan dan keinginannya untuk tetap berdakwah, beliau kembali bangkit berkarya. Kini beliau tengah merilis album bersama produser barunya mempersembahkan lagu lagu qasidah ala Jawa yang diharapkan mampu memberi pilihan variasi musik di telinga pendengar setianya '' Masyarakat menuntut kita terus kreatif menciptakan lagu lagu bernuansa beda dengan Era emas qasidah beberapa saat lalu'' Beliau sudah menyiapkan nama bagi group qasidah barunya ; SYOUTUL JIHAD yang berarti SUARA PERJUANGAN.

Kehandanlan Suhaemi dalam mencipta lagu, sempat mengundang keheranan seorang intelektual budaya sebuah perguruan tinggi di Semarang. Menurut pakar itu, syair syair bersastra tinggi seperti ciptaan Suhaemi, tentu lahir dari seorang berpendidikan tinggi. padahal jangankan mengecap pendidikan musik normal, not balokpun Suhaemi tidak paham. Malah ada sebuah lagu yang dianggap syairnya sangat bagus, sehingga ahli sastrapun tak mampu membuat sebagus itu. '' Jelas saja,wong syairnya itu saya kutip dari Alquran, ujar Suhaemi.

Alquran memang menjadi pedoman bagi beliaub dalam berkarya. Maka tak heran jika beliau protes keras terhadap pencipta lagu yang banyak mengedepankan syair syair yang berbau keduniawian dan maksiat. Lewat seni apa saja, mestinya para seniman harus mengajak kepada kebaikan, akhlaqul karimah,peningkatan iman dan taqwa. Bukannya menebar maksiat lewat seni.

[ catatan dari Admin NR FRIENDZ] Kini SOSOK SEDERHANA itu sekarang telah tiada, sudah kembali keharibaan sang pencipta alam ini, bapak SUHAEMI telah berpulang keRahmatullah pada bulan Ramadhan 1433 Hijriyah/ 26 juli 2012 kemaren , di Kaliwungu Kendal Jawa Tengah, semoga seluruh amal bhaktinya di terima oleh Allah Swt.Aminn...]

Sebuah ajakan simpatik yang berkait erat mimpi terwujudnya KOTA SANTRI dambaan Suhaemi dan dambaan kita semua, seperti yang terukir dalam syair ini


SUASANA DI KOTA SANTRI.....,ASYIK SENANGKAN HATI.....TIAP PAGI DAN SORE HATI...MUDA MUDI BERBUSANA RAPI....MENYANDANG KITAB SUCI
HILIR MUDIK SILIH BERGANTI....PULANG PERGI MENGAJI..... 









DIKUTIP DARI ; SUARA HIDAYATULLAH 10/XI/PEBRUARI 1999
DIDOKUMENTASIKAN OLEH ; Mas CHOLIQ ZAIN [General Manager Nasida Ria]
DiTULIS KEMBALI OLEH ; ISYA ANSHORY HARMAJ
[ ADMIN NASIDA RIA OUTBOX & FANSPAGE NASIDA RIA FRIENDZ]

MOHON COPYPASTE ANDA DI SERTAKAN SUMBER DATA INI, terimakasih
 

7 komentar:

Anonim mengatakan...

masya Alloh...andai q tahu bhw K.H.Bukhori Masruri yg beb bln lalu ceramah di tmptq adlh Bpk Abu Ali Haidar maka sungguh q ingin banyak bincang2 mengenal lbh jauh ttg&kpd beliau..trims mas Isya..kami tunggu biografi beliau2nya.(as'ad elhasany)

Rumah Qasidah mengatakan...

As'ad Elhasany@
wahhh mas As'ad kecolongan tuh hehehe...coba mas tau,mas bisa sharing ttg lgu PERDAMAIAN beliau
insya Allah nnti saya buat biografinya
btw, mas tau ga beliau berceramah dijakarta mana saja, mkasih

Anonim mengatakan...

Kepada Yth Rumah Qosidah...

Saya salah satu fans berat Nasida Ria dr dulu sampai skrg...sampai2 saya bikin Page Nasida Ria di fesbuk ku juga (nama fesbuk Mukhidin Umar), mohon bagi2 ilmunya ...bila perlu inbox ke fesbuk atau email saya:mukhidin_udin@yahoo.com. tentang Nasida Ria.

Trima kasih

Rumahqasidah mengatakan...

assalamualaikum wr.wb

BUAT TEMAN2 PENCINTA RUMAH QASIDAH, BLOG INI SUDAH DI HACK, SILAKAN KUNJUNGI BLOG BARU SAYA DI
Rumah Qasidah 2 : www.rumahqasidah2.blogspot.com
tampilannya lebih fresh , come on joint us

Hiroki Punjabi mengatakan...

Ada Bapak Zahid Mimbar Pak. Bapak Zahid Mimbar & Bp Suhaemi satu kota Kaliwungu Kendal Jawa tengah

Hiroki Punjabi mengatakan...

Salah Satu lagu ciptaan bpk zahid mimbar "malam pengantin"

Anonim mengatakan...

Lagu nasyida ria yg di pakai soundtrack film barat apa judul filmnya

PENGHARGAAN HADIAH ASRUL SANI

PENGHARGAAN HADIAH ASRUL SANI